
Aku sadar bahwa lutuku mulai goyah, aku mulai kehilangan visiku dan menjauh dariMu. Aku mulai menanyakan kembali apa panggilan hidupku. Aku tidak tahu harus kemana dan aku meninggalkanMu.
Teguran pertamaMu luar biasa. Engkau berhasil membawaku ke suatu tempat meskipun aku selalu mengelak. Dan di tempat itu Engkau manghajarku habis-habisan.
Engaku menegurku dan berkata, "Kau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Ingatlah betapa dalamnya kau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukan apa yang semula kau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan mengambil seluruh karuniaku padaMu jika engkau tidak bertobat."
Aku menangis mendengar teguranMu. Aku merasa tidak layak, bahkan untuk sekadar menyembahMu.
Tapi kemudian Kau berkata, "Aku akan memberikan kepadamu hati dan roh yang baru. Aku akan menjauhkan tubuhmu dari hati yang keras dan Kuberikan kepadaMu hati yang taat. Aku akan membuatmu berpegang teguh padaKu dan melakukan peraturanKu."
Amin!!
Tapi ternyata kembali padaMu tidak semudah kenyataanya.
TeguranMu yang kedua lebih luar biasa. Ya, kali ini Kau benar benar membuatku berlutut dan menangis. FirmanMu seperti pedang bermata dua bagiku. Apalagi saat Kau berkata bahwa akulah alasanMu mati di kayu salib. KematianMu adalah hadiah bagiku. Tapi aku justru menyalibkanMu untuk kedua kalinya. Aku selalu mengeluh atas keadaanku. Aku tidak pernah bersyukur.
Kemudian Kau berkata, "Ayo nak, kembalilah padaKu. Aku menerimaMu apa adanya. Aku tidak peduli bagaimana keadaanmu sekarang. Aku tahu lututmu mulai goyah, tapi bangkitlah kembali, aku masih menantiMu. Dan akan selamanya begitu."
Aku senang Tuhan masih mau menegurku ^,^
Tuhan itu emang luar biasa. Ia sangat baik. Ia akan selalu menanti kita kembali padaNya. Bagimanapun keadaan kita sekarang, Ia akan selalu seperti itu.
Be blessed,
Kurnianingtyas Dita